Celoteh.....


Kondisi yang sulit bukan khayalan yang harus dihindari tapi kenyataan yang harus dihadapi,kamu hanya akan tau seberapa berkualitas diri kamu sebagai seorang manusia ketika kamu dihadapkan pada kondisi yang buruk, dan kamu bisa melewati itu dengan baik.

          Banyak tipe-tipe manusia dalam belajar. Ada yang memang menggap belajar itu kewajiban  jadi dengan rasa ikhlas dia mau melakukannya, ada memang tipe manusia yang baru mau belajar apabila dipaksa. Dulu aku tipe yang pertama namun sekarang aku menjadi tipe yang kedua. Entah kenapa aku banyak kehilangan , kehilangan esensi belajar itu sendiri, kehilangan rasa empati, kehilangan semangat, kehilangan kebersamaan, kehilagan perasaan dan kehilangan identitas diri. Aku menyadari hal itu semua buruk kemarin-kemarin, ketika tuhan memberikan masalah padaku dan sumpah aku tidak bisa berkutik, aku belajar banyak dari sana. Well, aku bersyukur atas hal itu. Aku belajar mengenal diriku sendiri, ternyata aku tidak seperti apa yang aku perkirakan sebelumnya, aku bukan aku yang ketika orang lain senang aku harus senang juga, aku bukan aku yang ketika menerima semua pengaruh bisa dikatakan nyaman bersosial, aku bukan  aku yang ikhlas kebanyakan haha-hihi di society, aku sadar bahwa selama ini aku terlalu berlebihan mengapresiasi keberadaan orang lain sampe apresiasi terhadap diriku sendiri aku lupakan. Aku melupakan satu hal klo dirikulah yang paling pantas mendapatkan apresiasi lebih, lebih dari yang bisa kuberikan kepada orang lain. Yaps, you can’t treat people like a king while you treat yourself like a fuck, karena people belum tentu mau melakukan hal yang sama. Karena normalnya orang akan egois terhadap diri mereka sendiri, rela menurunkan harga diri orang lain untuk mempertinggi dan memuaskan ego mereka yang gak akan pernah puas dengan apresiasi itu, even they know merendahkan orang lain tidak akan mempertinggi posisi mereka,. Begitulah fakta berbicara belakangan ini. Society kita memang buruk, mencekik secara perlahan, hanya  segelintir orang yang berkawan membawa hati nurani dan ketulusan , selebihnya telah tergadaikan. Aku ngomong kayak gini karena memang aku pernah mengalami, aku pernah mendewakan manusia karena rasa apresiasiku yang terlalu tinggi dengan orang itu, aku banyak kehilangan asensi terhadap diriku sendiri karena terlalu mengikuti alur yang ada, sampai aku merasa bahwa aku tidak mengenal diriku sendiri. Aku sadar ketika orang itu pergi, pergi dengan ego yang tak perpuaskan olehku, mungkin mencari mangsa tepat pelampiasan ego yang lebih mumpuni, entahlah aku tidak tau dan tidak mau untuk tau. Memang dalam hidup ini orang punya porsinya masing-masing untuk hadir dalam kehidupan kita. Ada yang memang yang hadir sebagai ladang hiburan  dan ada yang memang sebagai ladang untuk belajar banyak hal. Orang ini termasuk kedalam “ujian” yang bisa membuatku belajar banyak hal. Aku menyebutnya sebagai takdir yang tak terelakkan, datang dengan sejuta kebahagian dan pergi meninggalkan patah hati yang mendalam.

          Yah, aku tetap diriku yang egois, yang selalu mendahulukan kepentingan pribadi dari orang lain. Karena seperti yang aku bilang bahwa” dirimu layak menjadi ratu yang pantas mendapatkan segala apresiasi, so orang lain hanya sebagai pelayanan yang berfungsi mencukupkan semua kebutuhanmu”. Pernyataan itu bukan menjadikanku antisosial dan sejenisnya yah, aku hanya mengutmakan apa yang seharusnya aku utamakan, kn gak enak menghinakan diri sendiri tapi mengagungkan orang lain. Orang lain itu punya porsi yang sedikit atas diri kamu, jangan jadikan orang lain penggambil keputusan atas kamu, jangan biarkan apapun yang ingin kamu lakukan ditentukan oleh omongan mereka” oh sebaiknya begini, oh sebaiknya begitu” karena lama kelamaan kamu akan kehilangan identitas kamu. Melangkah sesuai dengan apa yang kamu kehendaki, boleh dengar mereka sesekali untuk menjadi bahan kritik dan introspeksi.

          And in the end of the day yang tau segala tentang kamu ya diri kamu sendiri. Jangan terlalu memusingkan diri dengan terlalu peduli sama perasaaan orang lain, jangan terlalu memaksakan diri menjadi orang yang diharapkan oleh society karena itu hanya akan melimit diri kamu,  respect sebagaimana kamu direspect. Jangan lebihkan perhatian kamu untuk mereka karena yang berhak mendapatkan hal yang lebih-lebih itu adalah diri kamu sendiri.

Well, ketika kamu masuk suatu society berusaha untuk beradaptasi dengan baik, namun ketika identitas kamu bertentangan bahkan sampai tidak dihargai, jangan mikir terlalu lama untuk hengkang dari society itu.

 KEEP SPIRIT AND LOVE YOURSELF

Komentar

Postingan Populer